SHOHIHUL IBADAH IBADAH YANG KHUSU
Kompetensi Dasar:
1. Adik mengetahui syarat-syarat diterimanya ibadah.
2.Adik termotivasi untuk senantiasa memperbaiki
kualitas ibadahnya.
3. Menjadikan ibadah sebagai suatu kebutuhan dengan mengetahui
keutamaan keutamaannya.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah
kepada Ku.” (QS. 51:56)
A.
IBADAH DALAM ISLAM DAN SYARAT DITERIMANYA IBADAH
Ibadah menurut terminologi Islam adalah setiap
aktivitas Muslim yang dilakukan ikhlash
hanya karena
Allah, penuh rasa cinta dan sesuai dengan aturan Allah dan Rasul-Nya. Islam
memiliki konsep ibadah yang integral. Artinya ibadah dalam Islam tidak hanya
sebatas yang berbentuk “syiar” yang utama yang tercantum dalam rukun Islam
yang lima. Namun mencakup semua aktifitas yang terkait dengan kehidupan manusia
di dunia dan di akhirat, seperti dalam firman-Nya : “Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah
Robbul alamin” (QS. 6: 162)
Bentuk lain dari
integritas ibadah dalam Islam mencakup lisan, hati, pemikiran (aqal dan anggota
tubuh) lainnya, salah satu contohnya ialah ibadah sholat. Disamping itu, ibadah
dalam Islam harus dikerjakan dengan :
1. Ikhlash, semata-mata mengharap ridha Allah SWT
“Mereka tidak diperintah kecuali untuk
beribadah kepada Allah, seraya mengikhlashkan diri Nya dalam (menjalankan)
islam., supaya mereka mendirikan sholat, menunaikan zakat. Dan yang demikian
itulah dien yang lurus.” (QS. 98: 5)
Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya amal-amal itu hanya tergantung
kepada niatnya …”
2. Mahabbah dan Thoat (penuh rasa cinta dan tunduk)
“Dan diantara manusia ada yang menjadikan
Ilah-Ilah tandingan selain Allah. Mereka mencintainya seperti mencintai Allah.
Adapun orang-orang yang benar benar beriman, mereka lebih mencintai Allah …”
(QS. 2 : 165)
QS.9:24
3. Sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW
“Katakanlah, jika kamu benar benar mencintai
Allah, maka ikutilah aku, maka Allah pasti mencintaimu dan mengampuni
dosa-dosamu dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” (QS. 3 : 31)
“Sholatlah
kamu sebagaimana kamu melihat aku sholat” (al hadits)
“Barangsiapa
mengerjakan suatu amal yang tidak menurut perintah kami, maka ia tertolak.”
(HR. Muslim)
4. Istiqomah
“Hendaklah
kamu istiqomah seperti yang diperintahkan.” (QS. 11 : 112)
5. Iqtishod, artinya dilakukan
berdasarkan fitrah, sesuai dengan kapasitas dan tidak memisahkan antara yang
satu dengan yang lain.
Aisyah meriwayatkan : “Ketika Rasulullah SAW
masuk ke rumahnya, disampingnya ada
seorang wanita, Rasul bertanya, “Siapakah wanita itu?” Aisyah menjawab : “Fulanah”
sambil menyebutkan shalat
yang dilakukannya. Lalu
Rasulullah brkata : “Jangan
BPI SMP IT Tsamrotul Fuad Pemalang
begitu Kamu lakukan sesuai kemampuanmu. Demi
Allah, Dia tidak akan bosan (memberimu ganjaran pahala) sehingga kamu bosan
(melakukan ibadah). Ajaran Islam yang paling dicintai Nya ialah yang dilakukan
dengan konsisten.” (Muttafaqun alaih)
B. BUAH DARI IBADAH
Ibadah yang benar pasti melahirkan buah dan
hasil yang dapat dirasakan di dunia dan juga di akhirat kelak. Diantaranya :
1. Taqwa
“Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabb mu yang telah menciptakan kamu
dan orang orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. 2 : 21)
2. Terhindar dari perbuatan keji dan mungkar.
“Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu dari
kitab itu. Dan tegakkanlah sholat, karena sholat itu mencegah dari praktek keji
dan munkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (dengan sholat) lebih besar
(keutamaannya). Dan Allah mengetahui apa saja yang kamu kerjakan.”(QS. 29 :
45)
3. Diri dan harta menjadi suci (tazkiyatun nafs)
“Ambillah sebagian harta mereka sebagai zakat
yang akan menyucikan diri mereka dan harta mereka dan berdo’alah untuk mereka,
karena doamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. 9 : 103)
4. Diri, fisik, dan psikis menjadi sehat.
”Dan
orang-orang yang beriman itu, hatinya menjadi tenang dengan berdzikir kepada
Allah itu
menyebabkan hati menjadi tenang.”(QS. 13 : 28)
Rasulullah SAW bersabda : “Berpuasalah kamu, kamu menjadi sehat.”
5. Dimudahkan rezekinya dan anak keturunan menjadi
banyak.
“Maka Aku katakan kepada mereka, mohonlah
ampun (istighfar) kepada Allah, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya
Dia menurunkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyakkan harta dan anak anakmu
dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan sungai-sungai.” (QS. 71 : 10-12)
6. Meraih syurga dan dipelihara
dari siksaan api neraka QS. 3 : 15-17
Ibadah menurut
pandangan Islam ialah sikap pasrah dan tunduk total kepada semua aturan Allah
dan RasulNya. Lebih dari itu ibadah dalam pandangan Islam merupakan refleksi
syukur pada Allah SWTatas segala nikmatnya yang timbul dari dalam lubuk hati
yang dalam dan didasari kepahaman yang benar. Pada gilirannya, ibadah tidak
lagi dipandang semata-mata sebagai kewajiban yang memberatkan, melainkan suatu
kebutuhan yang sangat diperlukan.
Sebab itu, tidak
heran ketika Aisyah Ummul Mukminin bertanya kepada Rasul yang sedang asyik
beribadah di malam hari, sehingga kaki beliau terlihat membengkak. Padahal
segala dosa beliau baik yang lalu maupun yang akan datang sudah diampuni Allah.
Apa jawaban beliau? “Mengapa aku tidak
menjadi hamba-Nya yang bersyukur”.
Maroji :
File Kumpulan Makalah pembinaan Sekolah
1. Diktat materi SMU
2.
Niat
dan Ikhlas, Dr. Yusuf Al Qardhawy, Pustaka Al Kautsar
3.
Majalah Al-Izzah, “ikhlas
Membuang Benih Kemunafikan”, Juli 2001
BPI SMP IT Tsamrotul Fuad Pemalang